1. Pengertian Kas
a. Menurut Munawir (1983:14),
Kas merupakan uang tunai yang dapat digunakan
untuk membiayai operasi perusahaan,
termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari para pelanggan dan
simpanan perusahaan di
bank dalam bentuk giro atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat
diambil kembali (dengan menggunakan cek atau bilyet).
b. Theodarus M. Tuanakotta, AK, (1982:150)
Kas dan
bank meliputi uang tunai dan simpanan-simpanan di bank yang langsung dapat
diuangkan pada setiap saat tanpa mengurangi nilai simpanan tersebut. Kas dapat
terdiri dari kas kecil atau dana-dana kas lainnya seperti penerimaan uang tunai
dan cek-cek (yang bukan mundur) untuk disetor ke bank keesokan harinya.
c. Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 85)
“Kas
adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan
umum perusahaan”.
·
Kesimpulan
Kas :
Kas adalah alat pembayaran
yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Kas
dapat berupa uang tunai atau simpanan pada bank yang dapat digunakan dengan
segera dan diterima sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya.
·
Komposisi
Kas
Yang termasuk kas antara lain :
1. Uang kertas dan
logam
2. Chek dan Bilyet
Giro
3.
Simpanan di Bank dalam bentuk
giro
4.
Traveler’s Chek yaitu cek
yang dikeluarkan khusus untuk perjalanan ( Turisme Bisnis ).
5.
Momey Order yaitu surat
penting membayar sejumlah uang tertentu berdasarkan keperluan pengguna.
6.
Cashier’s Chek yaitu cek yang
dibuat oleh suatu bank untuk suatu saat dicairkan di bank itu juga.
7.
Bank Draft yaitu cek atau
perintah membayar dari suatu bank yang mempunyai rekening di bank lain, yang
dikeluarkan atas permintaan seseorang atau nasabah melalui penyetoran lebih
dulu di bank pembuat.
·
Ciri-ciri kas
adalah dapat digunakan segera sebesar nilai nominalnya, sehingga yang tidak
dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan tidak sesuai dengan nilai
nominalnya tidak dapat digolongkan sebagai kas antara lain :
1. Cek mundur ( Past
deted check )
2. Deposito berjangka
( certificate of deposit )
3. Wesel/promes (
Notes )
4. Surat berharga (
Marketable Securities )
5. Kas yang
disisihkan untuk tujuan tertentu dalam bentuk dana ( Funds )
2. Karakteristik kas
1.
Jumlahnya dibatasi tidak lebih atau tidak kurang dari
suatu jumlah tertentu yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan. Tentunya
masing-masing perusahaan menetapkan jumlah yang berbeda sesuai dengan sekala
operasional perusahaan (biasanya antara Rp 500,000,- sampai dengan Rp 5,000,000,-
)
2.
Dipergunakan untuk mendanai transaksi kecil yang
sifatnya rutin setiap hari
3.
Disimpan di tempat khusus, entah itu dengan kotak
kecil, yang biasa disebut dengan petty cash box atau di dalam sebuah amplop.
4.
Ditangani atau dipegang oleh petugas keuangan di
tingkatan pemula (Junior Cashier).
3. Prinsip-prinsip Pengendalian
internal terhadap kas
a. Penetapan Tanggung Jawab Secara Jelas
Untuk
menciptakan pengendalian intern, manajemen harus menetapkan tanggung jawab
secara jelas dan tiap orang memiliki tanggung jawab untuk tugas yang diberikan
padanya.
b. Penyelenggaraan
Pencatatan Yang Memadai
Catatan
yang bisa dipercaya akan menjadi sumber informasi yang dapat digunakan
manajemen untuk memonitor operasi perusahaan. Untuk menciptakan pengendalian
intern yang baik, perusahaan harus merancang formulir-formulir (business
papers) secara cermat sesuai dengan kebutuhan dan menggunakannya dengan benar.
c. Pengangsuransian Kekayaan Dan Karyawan Perusahaan
Kekayaan
perusahaan harus diansuransikan dengan jumlah pertanggungan yang memadai. Salah
satu cara mempertanggungankan karyawan ialah dengan membeli polis asuransi atas
kerugian akibat pencurian oleh karyawan.
d. Pemisahan Pencatatan dan Penyimpana Aktiva
Prinsip
pokok pengendalian intern mensyaratkan bahwa pegawai yang menyimpan atau
bertanggung jawab atas aktiva tertentu, tidak diperkenankan mengurusi catatan
akuntansi yang bersangkutan.
e. Pemisahan Tanggung Jawab atas Transaksi yang Berkaitan
Pertanggungjawaban
atas transaksi yang berkaitan atau bagian-bagian dari transaksi yang berkaitan
harus ditetapkan pada orang-orang atau bagian-bagian dalam perusahaan, sehingga
pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang akan diperiksa (check) oleh orang lain.
f. Penggunaan Peralatan Mekanis (bila memungkinkan)
Apabila
keadaan memungkinkan, sebaiknya perusahaan menggunakan peralatan-peralatan
mekanis, seperti kas register,check protector, mesin catat waktu, dan peralatas
mekanis lainnya.
g. Pelaksanaan Pemeriksaan Secara Independen
Apabila
terjadi penggantian karyawan atau karyawan kelelahan, maka prosedur yang telah
ditetapkan mungkin diabaikan atau dilangkahi. Oleh karena itu perlu ditetapkan
mungkin diabaikan atau dilangkahi.
h. Harus terdapat pemisahan tugas secara
tepat, sehingga petugas
yang menangani transaksi kas dan menyimpan kas tidak merangkap sebagai petugas
pencatat transaksi kas.
i. Semua penerimaan kas
hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank secara harian.
j. Semuanya pengeluaran kas
hendaknya dilakukan dengan menggunakan cek kecuali untuk pengeluaran yang kecil
jumlahnya dimungkinkan untuk menggunakan uang tunai, yaitu melalui kas kecil.
Penggunaan Cek Untuk Pembayaran
1. Pengertian cek
Cek adalah suatu surat berharga
bertanggal dan menyebutkan tempat penerbitnya, yang merupakan perintah tanpa
syarat oleh penarik untuk membayar kepada pihak pihak pemegang atau pembawanya.
2.
Pihak-pihak yang terlibat dalam cek
a. Penarik
b.Tertarik
c. Pemegang
d. Pembawa
e. Penggang
f. Endosan
3. Jenis-jenis cek
1. Cek atas nama adalah
cek yang nama pemiliknya dituliskan pada cek tersebut dan bank hanya akan
membayar kepada orang atau badang tersebut.
2. Cek atas unjuk adalah cek yang tertera tulisan atas nama
pembawa. Bank akan membayar kepada siapa saja yang membawa atau menunjukkan dan
menguangkan cek kepada bank.
3. Cek tunai atau cash cheque adalah cek yang dapat dicairkan
secara tunai kepada bank, baik cek atas nama maupun atas unjuk.
4. Cek silang atau cross cheque adalah cek yang disilang dengan dua
garis pada pojok kiri atas penariknya )drawer) dengan tujuan cek tersebut hanya
dapat dipindahbukukan.
5. Cek mundur atau postdated cheque adalah cek yang tanggal jatuh
temponya mundur atau diberi tanggal kemudian.
6. Cek kosong adalah cek yang dananya kurang atau tidak ada dana
yang tersedia pada saat dicairkan atau dipindahbukukan.
7. Cek kadaluwarsa adalah cek yang masa berlakunya telah habis
(lewat 70 hari) dari tanggal jatuh temponya.
8. Cek bank atau wesel cek adalah cek yang diterbitkan oleh bank
untuk nasabah, baik atas nama maupun atas unjuk dan di bank mana dicairkan.
Bank penerbit dan bank pencairan harus merupakan bank yang sama antarkota.
9. Cek pos adalah cek yang diterbitkan oleh kantor pos dan
pencairannya di kantor pos tujuan nasabah.
10. Cek perjalanan atau traveler cheque adalah cek khusus yang
diterbitkan oleh suatu bank dalam bentuk yang tercetak (preprinted) dalam jenis
mata uang dan denominasi tertentu untuk setiap lembarnya.
4.
Memo
debit dan kredit dari bank
memo debet
transaksi-transaksi debet yang mengurangi saldo perusahaa :
-biaya jasa bank / bank service charge (SC) biaya jasa bulanan atas jasa yang
diberikan
- cek kosong / not sufficient funds (NSF) cek yanng dikeluarkan oleh perusahaa
memo kredit
piutang wesel yang ditagihkan oleh pihak bank
5. Pelaporan Kas
·
Kas yang dibatasi atau Restriktif
Kas yang
dibatasi adalah kas yang dicadangkan untuk suatu tujuan tertentu misalnya kas
kecil, penggajian, dana deviden, perluasan pabrik, pelunasan hutang jangka
panjang, pencatatan biaya deposito, dan saldo kompensasi (bagian dari rekening
giro yang diendapkan oleh bank untuk berjaga-jaga akan adanya overdraft). Letak
dari kas yang dibatasi tergantung pada jangka waktu konversi kas yang dibatasi
tersebut, dapat diletakkan di Aktiva Lancar atau pada Aktiva Jangka Panjang.
·
Overdraft Bank
Overdraft
Bank terjadi apabila jumlah cek yang ditulis melebihi saldo yang ada pada bank.
Hal ini harus dicatat pada kelompok kewajiban lancar (utang usaha)
·
Ekuivalen Kas
Ekuivalen
kas merupakan investasi yang sangat likuid dengan syarat dapat dengan segera
dikonversi menjadi kas dan pada umumnya jatuh tempo kurang dari 3 bulan. Contoh
: treasury bill, kertas komersial, dan dana pasar uang.
Contoh kasus :
Kontroler Clint Eastwood Co. Sedang
berusaha menentukan jumlah kas yang harus dilaporkan pada neraca per 31
Desember 2007. Informasi yang tersedia adalah sebagai berikut :
1. Saldo rekening tabungan komersial
sebesar $600.000 dan rekening koran komersial sebesar $900.000 terdapat pada
First National Bank of Yojimbo
2. Rekening dana pasar uang yang berada
pada Volonte Company (sebuah perusahaan reksadana) memperbolehkan Clint
Eastwood Co. menulis cek atas saldo $5.000.000
3. Uang muka perjalanan untuk eksekutif
selama kuartal pertama tahun depan berjumlah $180.000 (untuk karyawan akan
diperhitungkan melalui pengurangan gaji)
4. Dana kas terpisah berjumlah $ 1.500.000
dibatasi untuk pelunasan utang jangka panjang
5. Dana kas kecil sebesar $1.000
6. Sebuah I.O.U dari Marianne Koch,
pelanggan perusahaan, berjumlah $150.000
7. Overdraft bank sebesar $110.000 terjadi
pada salah satu bank yang digunakan perusahaan untuk mendepositokan penerimaan
kas. Pada saat ini, perusahaan tidak memiliki deposito pada bank ini
8. Perusahaan memiliki dua sertifikat
deposit, masing-masing berjumlah $500.000. Sertifikat deposito ini memiliki
jatuh tempo selama 120 hari
9. Clint Eastwood Co. telah menerima cek
bertanggal 12 Januari 2008 sebesar $125.000
10. Clint Eastwood Co. telah setuju untuk
mempertahankan saldo kas sebesar $500.000 pada Frist National Bank of Yojimbo
untuk memastikan ketersediaan kredit di masa depan
11. Clint Eastwood Co. telah membeli kertas
komersial senilai $2.100.000 dari Sergio Leone Co. yang akan jatuh tempo dalam
60 hari
12. Uang kertas dan logam yang ada di
tangan berjumlah $7.700
(a) Maka jumlah kas yang harus dilaporkan
dalam neraca Clint Eastwood Co. per 31 Desember 2007 adalah:
Kas dan setara kas
= (1) Rekening
tabungan komersial + (2) dana
pasar uang + (5) dana kas kecil + (11) kertas komersial-Sergio Leone Co. + (12)
uang kertas dan uang logam
= $600.000 + $5.000.000 + $1.000 + $2.100.000 + $7.700
= $ 7.708.700
(b) Pos-pos yang tidak dilaporkan pada kas adalah:
3. Piutang $ 180.000
Karena pembentukan dana itu dikompensasi dengan pengurangan gaji
4. Kas yang disimpan sebagai saldo kompensasi $1.500.000
Diletakkan pada aktiva jangka panjang karena untuk pelunasan utang
jangka panjang
6. Piutang $ 190.000
I.O.U merupakan bon utang sehingga diperlakukan sebagai piutang
7. Utang usaha $ 110.000
Silakan melihat materi overdraft pada pelaporan kas
8. Investasi
jangka pendek $ 1.000.000
Karena sertifikat deposito dengan jangka waktu lebih dari tiga
bulan, memungkinkanadanya tambahan keuntungan berupa meningkatnya suku bunga
serta memungkinkan terjadi pinalty
9. Piutang $ 125.000
Cek mundur (cek yang dapat dicairkan pada tanggal tertentu setelah
transaksi diperlakukan sebagai
piutang
10. Saldo kompensasi (SEC) $500.000
Dicatat pada aktiva jangka panjang karena belum tentu saldo
tersebut digunakan dalam jangka pendek
B. Untuk masing-masing situasi ini,
tentukan jumlah kas yang harus dilaporkan sebagai kas. Jika pos-pos tersebut
tidak dilaporkan sebagai kas, jelaskan dasar pemikirannya!
1. Saldo rekening koran sebesar $925.000,
sertifikat deposito $ 1.400.000, uang muka kepada anak perusahaan sebesar $
980.000, deposito utilitas yang dibayarkan kepada perusahaan gas $180
Kas dan setara kas (rekening koran) $ 925.000
Investasi jangka pendek (sertifikat deposito) $1.400.000
~ karena memiliki peluang untuk mendapat suku bunga yang lebih
tinggi
Piutang $ 980.000
~ uang muka kepada anak perusahaan diperlakukan sebagai piutang
Kas pada deposito yang disimpan sebagai saldo kompensasi $180
~ kasus ini harus dicatat terpisah dari aktiva lancar maupun
investasi
1. Saldo rekening koran $600.000,
overdraft dalam rekening koran khusus pada bank yang sama sebagai rekening
koran yang normal sebesar $17.000, kas yang ditahan dalam dana pelunasan
obligasi $200.000, dana kas kecil $300, uang logam dan uang kertas di tangan
$1.350
Kas dan setara kas
= Rekening Koran + rekening Koran untuk offset + dana kas kecil +
uang logam dan kertas
= $600.000 + ($ 17.000) + $
300 + $ 1.350
= $ 584.650
Aktiva Jangka Panjang (kas yang dibatasi) $200.000
~ karena digunakan untuk melunasi obligasi dimana obligasi
biasanya berjangka panjang
1. Saldo rekening koran $ 590.000, cek
mundur dari pelanggan $11.000, kas yang dibatasi untuk memenuhi persyaratan
saldo kompensasi $100.000, cek yang disahkan (certified check) dari pelanggan
$9.800, perangko yang ada $620
Kas dan setara kas
= Rekening Koran + cek yang disahkan
= $ 590.000 + $ 9.800
= $ 599.800
Piutang (cek mundur) $ 11.000
Kas yang disimpan sebagai saldo kompensasi $100.000
Perlengkapan (perangko yang ada) $620
1. Saldo rekening koran pada bank $37.000,
saldo pasar uang pada reksadana (memiliki privilege pengecekan) $48.000, cek
kosong yang diterima dari pelanggan $800
Kas dan setara kas
= Rekening Koran + dana pasar uang
= $ 37.000 + $ 48.000
= $ 85.000
Piutang (cek kosong) $ 800
1. Saldo rekening koran $ 700.000, kas
yang dibatasi untuk pelunasan pabrik di masa depan $500.000, treasury bill
jangka pendek $ 180.000, uang muka kas yang diterima dari pelanggan $900 (tidak
dimasukkan dalam saldo rekening koran), uang muka kas kepada eksekutif
perusahaan sebesar $7.000 dapat dibayarkan jika diminta, deposito yang dapat
didanai kembali sebesar $26.000 yang diserahkan kepada pemerintah federal untuk
menjamin pelaksanaan kontrak kontruksi
Kas dan setara kas
= Rekening Koran + Kas dari pendapatan diterima di muka
= $ 700.000 + $ 900
= $ 700.900
Aktiva jangka panjang (kas yang dibatasi untuk perluasan pabrik)
$500.000
~ kas yang dibatasi untuk perluasan pabrik di masa depan/ jangka
panjang
Investasi jangka pendek (treasury bill) $180.000
~ karena merupakan surat atau kertas berharga jangka pendek
Aktiva lancar (kas yang dibatasi) $7.000
~ karena merupakan kas yang dipersiapkan khusus dan dapat diambil
sewaktu-waktu
Kas pada deposito yang dikompensasi $26.000