Friday, 1 February 2019

Bagaimana pengelolaan administrasi kas bank?


MEMPERSIAPKAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KAS BANK

Dalam kehidupan sehari-hari, kas sangat penting baik dalam rumah tangga konsumsi maupun rumah tangga produksi (perusahaan). Hampir setiap kegiatan dalam perusahaan berkaitan dengan dana kas.
           
Dalam akuntansi keuangan pos neraca disisi aktiva yang pertama-tama dibahas adalah kas. Kas bagi setiap perusahaan merupakan jenis aktiva yang mempunyai nilai yang tinggi dan amat penting, sehingga paling banyak disalah gunakan atau sering terjadi penyelewengan.
Agar tidak ada penyelewengan sekecil mungkin maka perlu adanya pengawasan terhadap kas dan dibuat sistim prosedur mengenai penerimaan dan pengeluarannya. Kas kas sifatnya antara lain Volume fisik kecil nilainya tetap (sebesar nilai nominal), tidak adanya identifikasi pemilikan dan sangat mudah untuk dipindahtangankan, maka untuk mencegah terjadinya penyelewengan perlu diadakan pengawasan yang ketat terhadap kas.
           
Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Kas dapat berupa uang tunai atau simpanan pada bank yang dapat digunakan dengan segera dan diterima sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya.

Komposisi Kas

Yang termasuk kas antara lain :
a.   Uang kertas dan logam
b.  Chek dan Bilyet Giro
c.   Simpanan di Bank dalam bentuk giro
d.  Traveler’s Chek yaitu cek yang dikeluarkan khusus untuk perjalanan ( Turisme Bisnis ).
e.   Momey Order yaitu surat penting membayar sejumlah uang tertentu berdasarkan
    keperluan pengguna.
f.   Cashier’s Chek yaitu cek yang dibuat oleh suatu bank untuk suatu saat dicairkan di bank
    itu juga.
g.  Bank Draft yaitu cek atau perintah membayar dari suatu bank yang mempunyai rekening
              di bank lain, yang dikeluarkan atas permintaan seseorang atau nasabah melalui
              penyetoran lebih dulu di bank pembuat.

Ciri-ciri kas adalah dapat digunakan segera sebesar nilai nominalnya, sehingga yang tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan tidak sesuai dengan nilai nominalnya tidak dapat digolongkan sebagai kas antara lain :
a.                       Cek mundur (Past deted check)
b.                      Deposito berjangka (certificate of deposit)
c.                       Wesel/promes (Notes)
d.                      Surat berharga (Marketable Securities)
e.                       Kas yang disisihkan untuk tujuan tertentu dalam bentuk dana (Funds)

Misalnya disisihkan untuk pembayaran deviden, untuk pelunasan pinjaman obligasi dan lain-lain
sesuai dengan uraian diatas, maka fungsi kas dalam suatu perusahaan sangat penting, karena
hampir setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan selalu berkaitan dengan kas.

Pengawasan Kas

Menurut sifatnya kas mudah untuk dibawa dan dipindahtangankan serta tidak ada idemntifikasi
pemiliknya. Oleh sebab itu kas sering terjadi sasaran kecurangan-kecurangan. Sehingga perlu
diadakan pengawasan terhadap kas. Kecurangan yang terjadi antara lain sebagai berikut :
1.                Hasil penagihan kas tidak dicatat, tetapi digunakan untuk kepentingan pribadi.
2.               Saldo kas tidak dilaporkan dalam keadaan yang sesungguhnya atan memanipulasi antara kas
           masuk dan keluar.
3.              Penundan pencatatan penerimaan kas dari piutang sampai pada waktu penerimaan kas dari
           piutang berikutnya.
4.              Penggunaan uang atau cek untuk kepentingan pribadi, tetapi dicatat sebagai beban perusahaan.

Agar kas tidak disalahgunakan atau tidak menimbulkan kecurangan-kecurangan, maka perlu
diadakan pengawasan terhadap kas antara lain sebagai berikut :

1.                      Penerimaan Kas
Karena uang yang diterima oleh perusahaan adalah berbagai sumber seperti penjualan tunai,
pelunasan piutang dan pinjaman, maka prosedur pengawasan dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a.             Diadakan pembagian tugas antara fungsi penerimaan, pencatatan dan penyimpaanan kas.
b.            Setiap penerimaan kas dibuatkan bukti penerimaan kas dan segera dicatat, kemudian disetorkan
          ke bank
c.             Dibedakan antara fungsi pengelolaan kas dan pencatat kas
d.             Dibuat laporan kas setiap hari.
e.              Secara intern tanpoa pemberitahuan terlebih dulu diadakan pemeriksaan kas.

2.                      Pengeluaran kas
Pengeluaran uang dalam suatu perusahaan adalah untuk membayar berbagai macam transaksi,
maka prosedur pengawasannya dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.          Semua Pengeluaran uang yang relatif cukup besar menggunakan cek
b.         Dibuat laporan kas setiap hari
c.         Dipisahkan antara yang menulis cek, menandatangani cek dan yang mencatat pengeluaran
        perusahaan.
d.        Diselenggarakan kas kecil untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan yang sifatnya
        rutin.
e.         Diadakan pemeriksaan dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.

Pemeriksaan Kas

Pemeriksaan kas dapat dilakukan secara mendadak tanpa memberitahukan terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut :
1.                       Mencocokkan saldo kas perusahaan dengan keadaan fisik uang yang ada pada kas
    perusahaan dan benda-benda yang ada dalam kas perusahan.
2.                       Mengadakan pengujian terhadap catatan-catatan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan
 seperti perusahaan menyimpan uang di bank atau pengeluaran dengan menggunakan      
 cek.

Perhitungan Kas

Perhitungan kas dapat dilakukan oleh petugas yang tidak bersangkutan dengan pengelola kas dan saksi-saksi yang telah ditunjuk. Hasil perhitungan harus dilaporkan secara terperinci mengenai jenis, banyaknya nilai per satuan, dan jumlahnya harus sama dengan catatan pada laporan kas, kemudian dibuat berita acara.

Perhitungan kas secara garis besar didapat dari :

Saldo kas pada wal periode                                                          Rp. Xxx
Ditambah
Jumlah penerimaan kas selama periode yang bersangkutan          Rp. xxx  +
                                                                                                      Rp. xxx
Dikurangi
Jumlah pengeluaran kas selama periode yang bersangkutan         Rp. xxx  -
Saldo kas pada akhir periode                                                        Rp. xxx


Berita acara perhitungan kas dapat dibuat sebagai berikut :

PT. CAHAYA PERMI
Berita Acara Perhitungan Kas
Tanggal 25 Juli 2009

a.                         Menurut Catatan Kas
Saldo Kas tanggal 10 Juli 2009                                  Rp. 12.400.000,-
Penerimaan kas di tanggal 15 Juli 2009
Sampai dengan 25 juli 2009                                        Rp. 30.500.000,-
                                                                                    Rp. 42.900.000,-
Pengeluaran kas dari tanggal 10 Juli
Sampai dengan 25 Juli 2009                                       Rp. 28.750.000,-
                                                                                    Rp. 14.150.000,-
 

b.      Perhitungan fisik Saldo kas
Saldo Kas Sebesar Rp. 14.150.000,- terdiri dari :
1. Uang Kertas

85 lembar        @ Rp. 100.000,-         Rp. 8.500.000,-
24 lembar        @ Rp.   50.000,-         Rp. 1.200.000,-
55 lembar        @ Rp.   20.000,-         Rp. 1.100.000,-
29 lembar        @ Rp.   10.000,-         Rp.    290.000,-
40 lembar        @ Rp.     5.000,-         Rp.    200.000,-
43 lembar        @ Rp.     1.000,-         Rp.      43.000,-
91 lembar        @ Rp.        500,-         Rp.      45.500,-
Jumlah uang kertas………………………………..    Rp. 11.378.500,-

2.Uang Logam

10 Keping       @ Rp. 1.000,-             Rp. 10.000,-
23 Keping       @ Rp.    500,-             Rp.  11.500,-
Jumlah uang logam ……………………………..      Rp.        21.500,-
Jumlah uang kartal………………………………      Rp. 11.400.000,-

3.      Uang giral ( benda-benda kas lainnya )

1 lembar cek BI     @ Rp. 1.500.000,-
1 lembar cek BRI  @ Rp. 1.250.000,-
                                                                              Rp.   2.750.000,-
Jumlah fisik kas tanggal 25 Juli 2009                   Rp. 14.150.000,-


 



MENGHITUNG MUTASI KAS BANK
Selisih kas yaitu perhitungan uang kas yang menunjukkan bahwa saldo kas menurut catatan tidak sama dengan hasil perhitungan kas secara fisik atau ada selisih kas.
Perbedaan dapat terjadi karena :
1.                       Kesalahan pencatatan kedalam jurnal penerimaan kas ataupun pengeluaran kas.
2.                       Adanya penerimaan dan pembayaran yang dibulatkan keatas/kebawah karena tidak ada
    uang reseh.
3.                       Adanya uang palsu
4.                       Sebab-sebab yang sama sekali tidak dapat diketahui

Dengan demikian apabila ada selisih yang terjadi karena ada kesalahan pencatatan atau sebab lain yang diketahui jelas, maka untuk memperbaikinya harus dibuat jurnal koreksi.

Contoh 1
Saldo rekening kas pada tanggal 31 Maret 2009 Rp. 6.580.000,- tetapi berdasarkan perhitungan fisik menunjukkan jumlah Rp. 6.850.000,-  setelah dikoreksi ternyata pembelian peralatan kantor secara tunai pada tanggal 22 Maret 2009 sebesar Rp. 2.580.000,- dicatat Rp. 2.850.000,- maka selisih kas adalah Rp. 2.850.000,- Rp. 2.580.000,- = Rp. 270.000,-

Jurnal Koreksi

Tanggal
Uraian
Debet
Kredit
31/03/09
Kas
      Peralatan Kantor
Rp. 270.000,-

Rp. 270.000,-

Dari contoh diatas maka apabila terjadi selisih kas dapat kita perhatikan hal-hal sebagai berikut :

1.      Apabila kesalahan mencatat terlalu besar, perbaikannya ditulis disisi yang               berlawanan sebesar kelebihan.
2.      Apabila kesalahan mencatat terlalu sedikit/rendah, perbaikannya ditulis disisi yang sama sebesar kekurangannya.
3.      Jika selisih yang terjadi karena sebab-sebab yang belum atau tidak diketahui maka selisih kas yang terjadi ahrus ditampung didalam selisih kas.

Contoh : selisih kas yang terjadi dengan tidak diketahui sebabnya :
1.      saldo kas bank tanggal 30 Juli 2009 berjumlah Rp. 18.850.000,- tetapi jumlah         uang kas yang ada sebenarnya Rp. 18.890.000,- setelah diteliti tidak ditemukan sebabnya. Maka selisihnya dimasukkan ke rekening selisih kas dengan jumlah.

Tanggal
Uraian
Debet
Kredit
30/09/09
Kas
     Selisih Kas
Rp. 40.000,-


Rp. 40.000,-

Kas                                            Selisih Kas






 
30/7 Rp. 18.850.000,-                                                   30/7   Rp. 40.000
                        30/7 Rp.        40.000,-


2.      Saldo kas bank pada tanggal 31 Agustus 2009 Rp. 12.788.000,- tetapi jumlah uang kas sebenarnya Rp. 12.688.000,- setelah diteliti tidak ditemukan sebabnya :

Tanggal
Uraian
Debet
Kredit
31/08/09

Selisih Kas
      Kas
Rp. 100.000


Rp. 100.000
                        Kas                                          Selisih Kas






 


31/09    12.788.000    31/8    100.000     31/8   100.000




Sebelum kita mengelola dokumen penerimaan/pengeluaran kas terlebih dahulu kita menentukan sistem penerimaan kas yang kita tetapkan pada suatu perusahaan agar kita dapat melakukan pengendalian intern dalam perusahaan kita.
Sistem penerimaan kas pada dasarnya dapat dibedakan atas :
1.      Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai :
a.       Penerimaan kas dari over the counther sales
b.      Penerimaan kas dari Cash on Delivery Sales ( COD Sales )
c.       Penerimaan kas dari Credit Card Sales
2.      Sistem penerimaan kas dari Piutang
a.       Penerimaan kas melalui penagihan perusahaan
b.      Penerimaan kas melalui Pos
c.       Penerimaan kas melalui Lock box Collection Plan
Untuk pengelolaan penerimaan kas ini kita akan membahas sistem penerimaan kas dari piutang melalui penagihan perusahaan.
Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari puitang adalah :
1.      Fungsi sekretariat
2.      Fungsi penagihan
3.      Fungsi kas
4.      Fungsi akuntansi
5.      Fungsi pemeriksaan intern

Fungsi sekretariat :
Bertanggung jawab dalam penerimaan cek, surat pemberitahuan melalui pos dan para debitur perusahaan, membuat daftar surat pemberitahuan atas dasar surat pemberitahuan yang diterima bersama cek dari para debitur.

Fungsi penagihan
Bertanggungjawab melakukan penagihan kepada para debitur berdasarkan daftar piutang yang dibuat oleh fungsi akuntansi.

Fungsi kas
Bertanggungjawab menyetor kas yang diterima dari berbagai fungsi ( Fungsi sekretariat dan fungsi penagihan) dan menyetor ke bank.

Fungsi Akuntansi
Bertanggungjawab dalam pencatatan penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang kedalam kartu piutang.


Fungsi Pemeriksaan Intern
Bertanggungjawab melaksanakan penghitungan kas yang ada ditangan fungsi kas secara periodik, melakukan rekonsiliasi bank, untuk mengecek ketelitian catatan kas yang diselenggarakan fungsi akuntansi


Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah :
1.      Surat pemberitahuan
2.      Daftar surat pemberitahuan
3.      Bukti setor bank
4.      Kwitansi
      
Dokumen Pengeluaran Kas

Dalam pengeluaran kas pada pokoknya ada dua sistem akuntansi yang sangat memegang peranan penting yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem pengeluaran kas dengan uang tunai melalui sistem dana kas kecil. Untuk sistem dana kas kecil sudah kita bahas pada modul sebelumnya dan pada kegiatan ini kita hanya akan membahas sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek.

Pengeluaran kas dengan cek memerlukan dokumen-dokumen :
1.      Bukti kas keluar
2.      Cek
3.      Permintaan cek


Contoh : Cek


BANK BUMI ARTA
KANTOR CAB. YOGYAKARTA

BANK SINAR ASIA
Cab. Yogyakarta
No. Rek. Giro : 34.44.3234.3

No.  CL 3686143                                                                    No Cek    : CL. 3686143
Tgl . 2 Nov 2004                                                                     Tgl           :  2 Nov 2004

Kepada                                                    Atas penyerahan cek ini bayarlah kepada :
PT. Nusantara                                         PT. Nusantara ……………………..atau pembawa
Untuk membayar hutang                         Uang sejumlah Rp. 10.000.000,-

Saldo terakhir Rp. 20.000.000,-              …………………………………………………..
Jml cek ini      Rp. 10.000.000,-              Rp. 10.000.000,-

Saldo hari ini  Rp. 10.000.000,-                                                              MULYADI

                                                                                            Tanda tangan & Cap Perusahaan
 

Contoh : Bukti Kas Keluar

PT. Dirgantara
Jl. Sawa CT. 8/94                                            No. BKK 5078
Yogyakarta 55821                                          No. Cek : …….

BUKTI KAS KELUAR
Dibayar kan     : …………………..
Kepada            ……………………
Jumlah Uang   Rp. ………………………………………
                        …………………………………………..
Untuk keperluan : ………………………………………

T. Tangan
Tanggal
No.Rek
Jumlah
Direktur Keuangan

Kep. Dep. Keuangan

Kepala Bag.

Utang Kasa































 
 

Agar dokumen-dokumen diatas dapat kita kelola dengan baik dan benar maka kita harus melakukan prosedur kerja sesuai dengan fungsi-

fungsi yang terkait, adapun fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :
1.          Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
2.          Fungsi kas
3.          Fungsi akuntansi
4.          Fungsi pemeriksa Intern

Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
Bertanggung jawab menampung suatu fungsi yang memerlukan pengeluaran kas fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi akuntansi. Permintaan cek ini harus mendapatkan persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan. Jika perusahaan menggunakan Voucher payable system. Bagian utang membuat kas keluar ( Voucher ) untuk bagian kasa mengisi cek sejumlah permintaan yang diajukan oleh fungsi yang memerlukan pengeluaran.

Fungsi Kas
Bertanggungjawab mengisi cek, meminta otorisasi atas cek dan mengirim cek kepada kreditur via pos atau langsung kepada kreditur.

Fungsi akuntansi
Bertanggungjawab atas :
1.   Pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan. Fungsi ini
    berada dibagian kartu persediaan dan bagian kartu biaya.
2.   Pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau
    register cek.
Fungsi ini di bagian jurnal.
3.   Pembuatan bukti kas keluar yang memberi otorisasi kepada fungsi kas dalam
    mengeluarkan cek, juga berfungsi melakukan verifikasi kelengkapan dan
    keabsahan dokumen pendukung sebagai dasar pembuat kas keluar. Fungsi ini dibagian
    utang.

Fungsi Pemeriksa Intern
Bertanggung jawab melakukan perhitungan kas secara periodik dan mencocokkan hasil perhitungan saldo kas menurut catatan akuntansi, juga melakukan pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo kas di tangan dan membuat rekonsiliasi bank secara periodik.

Catatan akuntansi yang digunakan.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :
1.          Jurnal pengeluaran kas ( Cash disbursement Journal )
2.          Register cek ( Chek register )

Sistem akuntansi dalam pengelolaan penmgeluaran kas dapat dibedakan :
1.              Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek myang tidak memerlukan permintaan
          cek :
a.               Prosedur pembuatan bukti kas keluar
b.              Prosedur pembayaran kas
c.               Prosedur pencatatan pengeluaran kas
2.              Sistem akuntansi pengeluaran kas yang memerlukan permintaan cek
a.               Prosedur permintaan cek
b.              Prosedur pembuatan bukti kas keluar
c.               Prosedur pembayaran kas
d.              Prosedur pencatatan pengeluaran kas


 
                 




















        



 
















No comments:

Post a Comment